Sumber Daya Alam-Gift or Curse (berkah atau kutukan)
Sebelum gw masuk dalam pembahasan, gw
akan menyamakan persepsi dahulu. Sumber
daya alam adalah gas alam, minyak bumi, dan hutan serta sumber daya lainnya
yang tidak dapat diperbaharui. Definisi mendetilnya kita semua tahulah. Maka
dari viewpoint ini, kita sudah dapat menyebutkan negara2 yang sekiranya
memiliki SDA ini. Yang dalam beberapa tingkat kaya akan hal ini. Mari kita
permudah, Kuwait, Brasil, Afganishtan, beberapa negara afrika dan tentunya,
Indonesia, yang merupakan finalis SEAG Football setalelah mengalahkan vietnam
2-0, gol tibo dan patrich (loh?). Negara ini cenderung merupakan negara
berkembang dan cenderung tidak akan berkembang (Kok Pesimis bung?), ada hukum
yang menyalahkan kalau gw pesimis? Apakah boys n girls kita sudah melihat
sebuah pola? Adakah polanya? Tentu ada! Guys n girls, coba deh, renungin,
kenapa banyak negara yang dijajah? Apakah karena iseng2 berhadiah, barangkali
nemu jodoh gtu di tanah orang? Bukan, tapi 3G, bukan sinyal dan bukan penyanyi
cilik! Gold, Glory, Gospel. Gold maan! itu kan pola kita? So negara mana yang
dulu banyak dijajah? Negara kaya SDA tentunya, walau gak semua. Itu pola
pertama. Pola kedua, dalam HI (dan tentunya semua mengerti ya) bahwa ada teori bargaining.
SDA bisa merupakan daya tawar bagi negara yang dapat mengelolanya. Betul? Tapi
kecenderungan itu berubah paska revolusi Timur tengah. Negara kaya tersebut sudah
tidak lagi 100% berdiri diatas ‘keinginan’ mereka. Kenapa? Tentunya ada efek
dari dikte-dikte dari negara2 yang berkepentingan. Kalau mereka tidak diindahkan,
tentu efeknya seperti di lybia, mesir dan suriah. Memang tidak ada bukti kuat
yang mendukung, tapi ini merupakan hal yang sudah umum diketahui. Sama seperti
aparat negara yang gemar menangkap roda dua. Senang sekali sepertinya menerima
uang damai. Sama, sudah diketahui umum, tapi tidak di gubris secara gamblang. Pola ketiga, depedensi,
ketergantungan. Ibarat kartel narkoba, kelas gurame, kelas tuna, kelas lobster,
itu mereka gak akan meninggalkan petani atau ladang ganjanya. Ditindas tapi
dipelihara. SO? Negara SDA kaya tidak di duduki begitu saja, tapi dijajah tidak
kasat mata, dipelihara, tapi tak maju. Mau bukti? Saya kirim lewat email, kalo
disini kepanjangan guys n girls.
SO kesimpulan pola tersebut :
1. Negara kaya SDA merupakan bekas
kolonialisme DAN tampaknya masih akan begitu tanpa terasa
2. Bargaining yang tinggi tidak memungkinkan negara
maju membiarkan negara kaya SDA bermain-main dengannya.
3. Depedensi, ketergantungan menciptakan keharusan
negara tersebut ‘diawasi’ dan tidak ‘dibebaskan’ demi keamanan negara maju
Lalu hubungannya dengan
judul? Pola negara maju adalah negara yang berjualan jasa betul? Singapura, AS,
Australia, Jepang, Taiwan, mereka punya SDA tapi tidak akan diekspos karena
mereka tahu benar, SDA adalah bumerang mereka! Ya, negara maju tahu mereka tak
bisa buat SDA, maka mereka berjuang ‘jualan’ yang lain. Jasa, industrialisasi,
dkk. Namun lihatkan boys n girls, SDA mungkin adalah kutukan bagi negara! Kok
bisa yah? Lihatkan 3 pola diatas? Itu alasannya. Negara maju tidak akan gegabah
menunjukan SDAnya, buat apa? Kalau akhirnya kena 3 hal itu? Negara maju
memelihara hubungan ini. (Lagi, buktinya akan saya email). Bargaining? Itu
Bulls**t. Ada negara yang benar2
berlama2 memberi embargo minyak? Kenapa gak negara Tim-Teng bersatu kasi aja
tuh AS embargo minyak. Kalo gk colapse amriik, udah ditimpa krisis, di embargo
lagi. Gak terbang F16 nya! Itu hal yang diantisisapi oleh negara maju.
Seandanya PD II dimenangkan oleh NAZI dkk, mungkin terlihat jelas sekali.
SO boys n girls, SDA itu gift
or curse, berkah atau kutukan yah? Seandainya Indonesia gak kaya SDA,
mungkin kita sudah maju, gak percaya? Inget, Sriwijaya dan Majapahit gak jualan
MINYAK loh, tapi barang jadi (tekstil) dan jasa (pajak diperairan). Wise n
Jack!